BERITA

Harimau Kembali Masuk Pemukiman Warga di Pesisir Barat, Belum Terjebak, Pengawasan Pos Siaga Terus Berlanjut

7
×

Harimau Kembali Masuk Pemukiman Warga di Pesisir Barat, Belum Terjebak, Pengawasan Pos Siaga Terus Berlanjut

Sebarkan artikel ini
Harimau Masih Muncul ke Pemukiman Warga di Pesisir Barat dan Belum Tertangkap, Pengawasan di Pos Siaga Berlanjut
Harimau Masih Muncul ke Pemukiman Warga di Pesisir Barat dan Belum Tertangkap, Pengawasan di Pos Siaga Berlanjut

Media90 – Polres Pesisir Barat bersama TNI, Polisi Kehutanan (Polhut), dan sejumlah instansi terkait, terus memperkuat upaya penanganan konflik satwa liar Harimau Sumatera di wilayah Pesisir Barat.

Harimau yang belum tertangkap dan masuk kandang jebak ini dilaporkan telah memasuki pemukiman warga sejak Desember 2024.

Langkah-langkah strategis dilakukan setelah ditemukannya jejak harimau di beberapa kawasan permukiman warga seperti Atar Sedangkek, Labu Way, dan Atar Way Balak, Pemangku Suka Maju, serta Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah.

Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengungkapkan bahwa patroli intensif terus dilakukan di kawasan yang dianggap rawan.

Selain itu, tim gabungan juga masih melanjutkan pengawasan di posko siaga, memasang perangkap, dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada tanpa perlu panik.

Baca Juga:  Tragedi Meninggalnya Siswa SPN Kemiling Polda Lampung Pasca Jatuh pada Apel Siang: Dugaan Keterkurasan Akibat Kelelahan

“Kami bersama tim gabungan berkomitmen menjaga keamanan masyarakat sekaligus melindungi satwa liar harimau yang dilindungi. Kami himbau warga untuk tidak melakukan tindakan berbahaya dan segera melapor apabila menemukan jejak atau tanda keberadaan harimau,” ujar AKBP Alsyahendra dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).

Kapolres menambahkan, pemasangan perangkap bertujuan untuk menangkap harimau secara aman, sehingga potensi konflik dengan manusia dapat dihindari.

Pemerintah juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar habitat satwa liar tetap terjaga.

“Kami juga menghimbau warga untuk menghindari aktivitas malam hari di sekitar kawasan hutan dan mematuhi arahan petugas. Kami harap masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga keselamatan bersama, sekaligus mendukung pelestarian alam,” lanjutnya.

Upaya-upaya yang dilakukan tim gabungan ini bertujuan untuk menciptakan situasi yang kondusif dan mencegah terjadinya konflik antara manusia dan harimau.

Baca Juga:  Tenggelam di Musim Liburan: Tragedi Remaja dari Unit 2 Tulang Bawang yang Terseret Ombak Pantai Rio Kalianda

Dengan semangat gotong royong antara petugas dan masyarakat, diharapkan harmoni antara manusia dan satwa liar di wilayah Pesisir Barat dapat tetap terjaga.

Kapolres Pesisir Barat juga mengunjungi Pos Pantau Satwa Liar Harimau di Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, untuk memantau langsung kondisi di lapangan dan memastikan pengawasan serta antisipasi terhadap keberadaan harimau yang kerap muncul di sekitar pemukiman warga.

Dalam kunjungannya, Kapolres memberikan arahan kepada personel Polres Pesisir Barat, Polhut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta tokoh masyarakat untuk fokus pada langkah-langkah strategis yang bertujuan menjaga keselamatan masyarakat dan melindungi satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang.

Kapolres juga menekankan pentingnya sinergitas antara aparat kepolisian, BKSDA, dan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.

Baca Juga:  Polda Lampung Peringati Hari Bhayangkara ke-77 dengan Aksi Sosial: Ribuan Sembako Disalurkan dan Fasilitas Air Bersih Dibangun untuk Warga

Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai cara-cara aman untuk menghindari konflik dengan satwa liar menjadi bagian dari prioritas dalam upaya ini.

“Kami berharap masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan, termasuk dengan satwa liar. Hal ini akan menciptakan situasi yang aman bagi semua pihak, baik manusia maupun alam,” tambah Kapolres.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Polres Pesisir Barat dalam mendukung konservasi satwa liar dan melindungi masyarakat dari potensi bahaya, sekaligus memastikan keberlanjutan ekosistem hutan di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *