BERITA

Fenomena Langka! Ratusan Ikan Muncul di Daratan Kota Agung Tanggamus, Begini Penjelasan Polairud dan BMKG

10
×

Fenomena Langka! Ratusan Ikan Muncul di Daratan Kota Agung Tanggamus, Begini Penjelasan Polairud dan BMKG

Sebarkan artikel ini
Viral Ratusan Ikan Naik ke Daratan di Perairan Kota Agung Tanggamus, ini Penjelasan Polairud dan BMKG
Viral Ratusan Ikan Naik ke Daratan di Perairan Kota Agung Tanggamus, ini Penjelasan Polairud dan BMKG

Media90 – Warga Tanggamus, Lampung, dikejutkan oleh fenomena langka di Pantai Kota Agung, di mana ratusan ikan tampak melompat dan naik ke daratan selama dua hari berturut-turut, yaitu pada Selasa hingga Rabu malam (5-6/11/2024).

Kejadian yang viral ini menarik perhatian masyarakat yang berbondong-bondong mendatangi lokasi, bahkan banyak yang mencoba mengumpulkan ikan-ikan yang terus memenuhi pinggir pantai.

Kepala Satuan Polairud Polres Tanggamus, Iptu Zulkarnain, mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut memang benar terjadi sekitar pukul 20.30 WIB di Dermaga II Kota Agung.

Berdasarkan hasil investigasi, pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari saksi mata, termasuk Yulis, seorang warga yang merekam kejadian tersebut.

“Fenomena ikan-ikan naik ke daratan ini merupakan fenomena alam. Berdasarkan informasi dari nelayan, suhu panas pada siang hari dan hujan pada sore hari menyebabkan perbedaan suhu antara permukaan laut dan air laut dalam, yang mendorong ikan-ikan kecil ke tepi pantai,” jelas Iptu Zulkarnain dalam keterangannya pada Rabu (6/11/2024).

Baca Juga:  Operasi Antikriminalitas Laut: Polairud Polres Tanggamus Giat di Teluk Semangka untuk Tekan Tindak Pidana

Ia juga menambahkan bahwa fenomena ini merupakan kejadian tahunan, umumnya terjadi pada bulan-bulan September hingga Desember, dan tidak terkait dengan tanda-tanda alam lain yang mencurigakan, seperti gempa bumi.

Di sisi lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung turut memberikan penjelasan terkait fenomena ini.

Kepala BMKG Maritim Lampung, Tarjono, menyebut bahwa peristiwa tersebut disebabkan oleh fenomena yang dikenal dengan istilah upwelling.

“Fenomena upwelling terjadi akibat naiknya air laut dingin ke permukaan yang membawa serta unsur hara dan klorofil, yang menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan kecil,” ujar Tarjono.

Tarjono menjelaskan bahwa biasanya fenomena ini terjadi pada bulan Juli, namun bisa terjadi juga di akhir tahun saat memasuki musim pancaroba.

Baca Juga:  Pasangan Elfianah - Yugi Resmi Daftar ke KPU, Targetkan Kemenangan 84 Persen di Pilkada Mesuji

Kenaikan unsur hara ke permukaan menyebabkan ikan-ikan berkumpul dan berebut makanan, yang terlihat seperti seolah-olah “meloncat” ke tepi pantai.

Fenomena ini menambah wawasan masyarakat tentang dinamika alam di perairan, sekaligus menarik perhatian untuk menyaksikan langsung keunikan alam yang jarang terjadi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *