Media90 – Ratusan warga yang berkumpul di depan gedung DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lampung Timur pada Selasa (27/8/2024) harus menerima kenyataan pahit.
Harapan mereka agar PDIP mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Lampung Timur untuk menghindari kotak kosong, akhirnya pupus.
Sehari setelah aksi unjuk rasa tersebut, DPD PDIP Lampung secara resmi menyerahkan surat rekomendasi persetujuan partai politik KWK kepada 14 pasangan calon kepala daerah di berbagai kabupaten/kota di Lampung, termasuk di Lampung Timur.
Pada Rabu (28/8/2024), sehari sebelum pendaftaran bakal calon ke KPU berakhir, PDIP secara resmi memberikan dukungan kepada pasangan Ella Siti Nuryamah dan petahana Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi.
Dengan dukungan dari PDIP, pasangan ini kini didukung oleh delapan partai, yaitu PKB, PKS, PAN, Gerindra, Golkar, PPP, Partai Demokrat, dan PDIP. Posisi ini semakin memperkuat peluang mereka di Pilkada Lampung Timur.
Namun, keputusan ini juga membuat Bupati petahana, Dawam Rahardjo, hingga kini belum mendapatkan dukungan dari partai mana pun untuk maju dalam kontestasi.
Padahal, sejumlah pengunjuk rasa berharap PDIP merekomendasikan calon lain agar tak terjadi kotak kosong dalam Pilkada Lampung Timur.
“Hanya PDIP yang bisa menghilangkan perlawanan kotak kosong. Artinya, PDIP harus memunculkan calon bupati dan wakil bupati. Kami berharap Ibu Mega mendengarkan teriakan kami,” ungkap Tomi, kordinator lapangan aksi unjuk rasa tersebut.
Sayangnya, unjuk rasa yang berlangsung selama tiga jam, dari pukul 10.00 hingga 12.00, tidak mendapatkan respons dari pengurus PDIP Lampung Timur.
Para warga hanya bisa melakukan orasi dan membentangkan baliho yang bertuliskan “lawan kotak kosong.”
Tomi menegaskan bahwa aksi demo ini adalah bentuk kekecewaan mereka terhadap kondisi demokrasi di Lampung Timur yang menurut mereka telah mati.
“Saat ini Pilkada hanya dikuasai oleh satu golongan atau menjadi politik dinasti,” ujar Tomi. Ia juga menambahkan bahwa unjuk rasa ini murni suara rakyat dan bukan kepentingan politik. Mereka hanya ingin ada dua calon yang bersaing dalam perebutan kursi bupati.
Sementara itu, Budi Setiawan, salah satu kader PDIP, juga menyuarakan kekecewaannya jika partainya tidak mencalonkan siapa pun dalam Pilkada Lampung Timur.
“Harapan kami ada di PDIP. Jika PDIP tidak mau mengusung calon, ada apa? Sementara partai yang dipimpin oleh Ibu Mega merupakan partai besar. Maka kami berjuang agar Ella bisa melawan calon lain, bukan melawan kotak kosong di Pilkada Lampung Timur ini,” tegas Budi.
Keputusan DPD PDIP Lampung untuk mendukung Ella Siti Nuryamah dan Azwar Hadi telah menutup harapan para pengunjuk rasa, yang khawatir bahwa Pilkada Lampung Timur hanya akan menghasilkan kotak kosong dan tidak memberikan pilihan yang layak bagi warga.