Media90 – Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Lampung Selatan (Lamsel) nomor urut 2, Radityo Egi Pratama dan Syaiful Anwar, melihat kemiskinan sebagai isu utama yang perlu segera ditangani.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, pasangan Egi-Syaiful menawarkan program ekonomi mandiri berbasis desa dan pesantren yang diyakini dapat mengurangi ketimpangan ekonomi di wilayah tersebut.
Menurut Egi, kemiskinan di Lampung Selatan sangat erat kaitannya dengan ketimpangan ekonomi yang ada di berbagai wilayah.
Dalam pandangannya, kesempatan ekonomi yang tidak merata menjadi salah satu faktor utama penyebab ketimpangan ini.
Untuk itu, dia berkomitmen untuk menciptakan kesempatan yang sama bagi masyarakat di seluruh wilayah Lamsel.
“Ketimpangan ini terjadi karena belum meratanya kesempatan ekonomi bagi masyarakat di berbagai wilayah,” ungkap Egi saat ditemui pada Rabu, 6 November.
“Ke depan, saya ingin agar setiap desa dan pesantren bisa mencapai kemandirian ekonominya sendiri.”
Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi ini, Egi menggagas program inovatif yang dikenal dengan nama One Pesantren One Product (OPOP) dan One Village One Product (OVOP).
Program ini mengajak pesantren dan desa di Lampung Selatan untuk mengembangkan produk unggulan yang dapat meningkatkan daya saing dan memperkuat perekonomian lokal.
Egi menekankan bahwa program ini bukan hanya berfokus pada desa, tetapi juga melibatkan pesantren sebagai mitra strategis.
Dalam kepemimpinannya nanti, pemerintah daerah akan siap memberikan dukungan dan fasilitas untuk mengembangkan program ini agar dapat berjalan dengan sukses.
“Pesantren bisa menjadi mitra strategis dalam program ini, sehingga turut menggerakkan ekonomi lokal,” kata Egi, menambahkan bahwa pesantren bukan hanya sebagai tempat belajar agama, tetapi juga bisa menjadi pusat pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.
Sebagai contoh, Egi menyebutkan produk bengkoang dari Desa Cipta Mulya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Namun, Egi menyadari bahwa untuk mengembangkan produk tersebut agar dikenal lebih luas, perlu ada dukungan lebih lanjut dari pemerintah daerah.
“Produk bengkoang di Desa Cipta Mulya sudah mulai dikenal, tapi untuk menjadikannya produk unggulan yang bisa mendunia, butuh dukungan dari pemerintah. Kami akan memberikan fasilitasi agar produk unggulan ini bisa lebih berkembang,” jelas Egi.
Egi sangat optimis bahwa program OPOP-OVOP akan menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi angka kemiskinan di Lampung Selatan.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, Egi percaya bahwa ekonomi daerah akan menjadi lebih kuat dan mandiri.
“Jika kita bekerja bersama, saya yakin kita bisa mewujudkan ekonomi yang lebih kuat dan mandiri di Lampung Selatan,” tutup Egi dengan penuh keyakinan.
Dengan pendekatan ini, pasangan Egi-Syaiful berkomitmen untuk mewujudkan Lampung Selatan yang bebas dari kemiskinan, melalui pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis pada potensi lokal yang ada.