Media90 – Anggota Komisi III DPR RI, Johan Budi, meminta agar Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian (Polri) segera mengadakan dialog dan menyampaikan informasi resmi terkait dugaan pengawasan terhadap Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Ardiansyah oleh Densus 88 Anti Teror Polri.
Menurut Johan Budi, penjelasan resmi tersebut harus segera disampaikan kepada publik untuk menghindari berkembangnya rumor yang dapat mengganggu upaya pemberantasan korupsi.
“Kalau rumor terus berkembang, maka upaya pemberantasan korupsi akan terganggu dan yang senang adalah koruptor,” ujar Johan Budi dalam wawancara di salah satu radio swasta di Jakarta pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Kabar tentang penangkapan seorang anggota Densus 88 Polri di sebuah restoran makanan Prancis di Cipete, Jakarta Selatan, minggu lalu telah menyebar luas.
Febrie Ardiansyah sendiri saat ini sedang memimpin penyelidikan kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Anggota Densus yang tertangkap, berinisial IM dan berpangkat Bripda, diduga sedang membuntuti Jampidsus Kejaksaan Agung, Febrie Ardiansyah.
IM menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan menggunakan nama inisial HRM. Meskipun terdapat informasi bahwa IM sedang menjalankan misi dengan lima orang lainnya di bawah pimpinan seorang perwira menengah kepolisian, namun hanya IM yang tertangkap pengawal Jampidsus saat itu.
Johan Budi mengingatkan masyarakat untuk tidak berspekulasi lebih lanjut terkait kejadian tersebut, apakah itu berkaitan dengan kasus timah atau kasus lainnya.
“Kita belum tahu apakah ini berkaitan dengan timah atau tidak. Kita tunggu penjelasan resmi terkait hal ini,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
