BERITA

Dosen Poltekkes Tanjung Karang Eksplorasi Potensi Daun Salam Sebagai Pembersih Gigi Tiruan Alami

55
×

Dosen Poltekkes Tanjung Karang Eksplorasi Potensi Daun Salam Sebagai Pembersih Gigi Tiruan Alami

Sebarkan artikel ini
Dosen Poltekkes Tanjung Karang Teliti Daun Salam Sebagai Pembersih Alami Gigi Tiruan
Dosen Poltekkes Tanjung Karang Teliti Daun Salam Sebagai Pembersih Alami Gigi Tiruan

Media90 – Sri Wahyuni, M.Pd., drg., dosen Program Studi DIII Teknik Gigi Politeknik Kesehatan Tanjung Karang (Poltekkes Tanjung Karang), tengah melakukan penelitian inovatif mengenai pemanfaatan daun salam sebagai pembersih alami untuk gigi tiruan.

Penelitian ini berfokus pada pengguna gigi tiruan lepasan akrilik, yang memerlukan perawatan khusus untuk menjaga kebersihan dan kesehatannya.

Daun salam dipilih karena ketersediaannya yang melimpah dan harganya yang terjangkau.

Sri Wahyuni menjelaskan bahwa daun salam mengandung minyak atsiri, flavonoid, dan tanin, yang memiliki sifat antibakteri dan aman untuk kesehatan mulut.

Proses ekstraksi daun salam menggunakan metode dekok juga sederhana, menjadikannya alternatif praktis dibandingkan obat kumur kimia yang umum di pasaran.

Baca Juga:  Pasangan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Siap Mendaftar ke KPU untuk Pilgub Lampung pada 29 Agustus 2024

Gigi tiruan lepasan, khususnya yang terbuat dari akrilik, dirancang untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, estetika, serta membantu berbicara.

Meskipun akrilik adalah bahan yang ringan, murah, dan mudah diperbaiki, ia memiliki pori-pori kecil yang dapat menampung sisa makanan dan mikroorganisme, sehingga memerlukan perawatan khusus.

Masalah candidiasis rongga mulut, yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, sering terjadi pada pengguna gigi tiruan.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 26% kasus candidiasis eritematosa atau denture stomatitis ditemukan pada pengguna gigi tiruan.

Penyebabnya bervariasi, mulai dari trauma, infeksi, penggunaan gigi tiruan yang berkelanjutan, hingga kebersihan mulut yang buruk.

Hasil penelitian terhadap 24 pasien menunjukkan prevalensi candidiasis eritematosa sebesar 53,85% pada pengguna gigi tiruan yang tidak melepaskannya di malam hari, sedangkan pada mereka yang melepaskan gigi tiruan saat tidur, prevalensinya turun menjadi 36,36%.

Baca Juga:  Dua Mahasiswi IIB Darmajaya Siap Menggebrak Java Business Competition 2024 dengan Inovasi Cerdas!

Metode pembersihan gigi tiruan saat ini melibatkan teknik mekanis seperti menyikat gigi tiruan dan teknik kimia dengan merendamnya dalam desinfektan.

Meskipun efektif, kekhawatiran mengenai bahan kimia aktif mendorong pencarian alternatif yang lebih alami.

Penelitian Sri Wahyuni menunjukkan bahwa daun salam bisa menjadi solusi efektif untuk menjaga kebersihan gigi tiruan dan kesehatan mulut secara umum.

Kandungan alami dalam daun salam membantu mengurangi mikroorganisme pada gigi tiruan dan menawarkan metode perawatan yang aman, ramah lingkungan, dan ekonomis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *