Media90 – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Teknokrat Indonesia yang terdiri dari BEM Fakultas, Senat Kampus, Himpunan Mahasiswa (HIMA), serta organisasi kampus lainnya, mengadakan diskusi dengan Calon Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela Chalim.
Acara ini berlangsung di sebuah kafe di Bandar Lampung dan menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan pertanyaan terkait isu-isu krusial yang dihadapi daerah.
Diskusi ini dihadiri oleh berbagai mahasiswa yang antusias untuk menggali visi dan misi pasangan calon Mirza-Jihan.
Beberapa isu yang dibahas meliputi pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan pembangunan desa.
Salah satu mahasiswa, Wawan Koswara, mengajukan pertanyaan mengenai komitmen pasangan calon dalam membangun kerja sama antara dunia pendidikan dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Saya ingin menanyakan, seperti apa bentuk kerja sama yang akan dilakukan antara dunia usaha dan industri untuk mahasiswa di Provinsi Lampung jika terpilih?” tanya Wawan, menekankan pentingnya kolaborasi tersebut untuk meningkatkan kualitas lulusan.
Selain itu, Wawan juga menyoroti potensi desa-desa di Lampung yang belum terkelola dengan baik, terutama dalam hal pemasaran produk unggulan.
“Desa-desa di Lampung memiliki banyak produk unggulan, tetapi sumber daya manusianya masih kurang mumpuni dalam memasarkan produk tersebut. Bagaimana langkah konkret untuk memajukan desa?” lanjutnya.
Sementara itu, Imel, mahasiswa Prodi Sastra Inggris, mengungkapkan kekhawatirannya tentang kurangnya lapangan pekerjaan di daerah tersebut.
“Banyak lulusan yang bingung mencari pekerjaan di Lampung, hingga harus pergi ke luar daerah untuk mencari peluang,” ungkapnya.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, dr. Jihan Nurlela menjelaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Lampung adalah salah satu prioritas utama.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lampung masih rendah, salah satunya karena tingkat pendidikan rata-rata hanya sampai kelas 8 SMP. Kami berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan hingga tingkat SMA,” jelas dr. Jihan.
Terkait kerja sama antara dunia pendidikan dan industri, dr. Jihan menyatakan bahwa program Merdeka Belajar akan menjadi kunci.
“Kami akan bekerja sama dengan perusahaan agar siswa dan mahasiswa dapat belajar sekaligus memahami dunia kerja. Selain itu, kami akan mendukung hilirisasi hingga tahap produk siap jual,” ujarnya.
Dalam hal kesejahteraan desa, dr. Jihan menjelaskan rencana untuk bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna mengelola hasil sumber daya alam.
“Kami akan menggali potensi produk unggulan desa dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dengan sertifikasi. Hal ini akan menjadikan desa lebih profesional, produktif, inovatif, dan berkelanjutan,” katanya.
Mengenai masalah lapangan pekerjaan, dr. Jihan menegaskan komitmen pasangan Mirza-Jihan untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap desa.
“BLK ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat agar memiliki keahlian yang dibutuhkan pasar. Kami juga akan memperkuat sektor pertanian melalui program desa cerdas, dengan menciptakan petani muda yang kompeten,” tambahnya.
Dr. Jihan juga menyebutkan bahwa program desa cerdas akan menyediakan fasilitas mulai dari bibit, lahan, hingga pupuk untuk mendukung pertanian di desa.
“Salah satu masalah utama pertanian di Lampung adalah akses terhadap pupuk. Kami akan memastikan kebijakan yang memfasilitasi kebutuhan petani terkait hal ini,” lanjutnya.
Presiden BEM Universitas Teknokrat Indonesia, Turwan Aldi Putra, memberikan apresiasi atas tanggapan yang disampaikan oleh dr. Jihan.
“Diskusi ini sangat bermanfaat karena mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan desa. Kami berharap apa yang disampaikan tadi akan terealisasi jika pasangan Mirza-Jihan terpilih,” ujar Aldi.
Aldi juga berharap mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah provinsi.
“Mengingat mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia telah banyak mengharumkan nama Lampung di kancah nasional hingga internasional. Kami berharap prestasi ini dapat terus didukung,” tambahnya.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., turut mengapresiasi diskusi tersebut.
“Ini adalah langkah yang baik untuk memperkenalkan program-program para calon kepada mahasiswa. Semoga diskusi ini dapat memicu program prioritas yang memajukan Provinsi Lampung ke depan,” ungkap Dr. Mahathir.
Dr. Mahathir juga menambahkan bahwa diskusi publik ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memberikan masukan yang konstruktif demi kemajuan Lampung.
Diskusi ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang tanya jawab, tetapi juga sebagai langkah awal dalam menciptakan kolaborasi positif antara mahasiswa dan calon pemimpin daerah.