BERITA

Daihatsu Minta Maaf Setelah Ketahuan Manipulasi Sertifikasi Uji Tabrak Gran Max

97
×

Daihatsu Minta Maaf Setelah Ketahuan Manipulasi Sertifikasi Uji Tabrak Gran Max

Sebarkan artikel ini
Daihatsu Minta Maaf Usai Terbukti Curangi Hasil Sertifikasi Uji Tabrak Gran Max

Media90 – Daihatsu Motor Co., Ltd. kembali menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat ketidakberesan proses sertifikasi kendaraan kepada para pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Berdasarkan hasil yang dikeluarkan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT), sebanyak tiga model yang diproduksi oleh Daihatsu terbukti tidak memenuhi standar undang-undang kendaraan angkutan jalan berdasarkan hasil verifikasi teknis.

Ketiga model tersebut adalah Gran Max dari merek Daihatsu, Town Ace dari merek Toyota, dan Bongo dari Mazda. Semuanya merupakan kendaraan komersial kompak yang dijual di Jepang.

“Kami percaya bahwa prioritas pertama kami adalah menerapkan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kembali secara menyeluruh, dan kami bekerja sama untuk mencegah terulang kembali,” tulis keterangan Daihatsu pada Kamis (27/6/2024).

Baca Juga:  Apresiasi Menteri ESDM terhadap PLN dalam Menjaga Keandalan Listrik Selama Ramadan dan Idul Fitri 1445 H

“Kami akan terus memastikan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kembali dan membangun sistem yang memastikan bahwa penyimpangan prosedur tidak akan terjadi lagi seiring dengan upaya kami untuk membangun kembali kepercayaan konsumen,” sambung Daihatsu.

Otoritas Jepang itu mengatakan bahwa untuk tiga model yang tidak memenuhi standar, ditemukan masalah terpisah dari ketidakberesan tersebut selama uji tabrak belakang untuk mengonfirmasi kesesuaian standar.

Masalah tersebut termasuk dudukan baterai yang berpotensi terlepas dan gagal menahan baterai saat kendaraan berjalan.

Meski demikian, Daihatsu mengklaim belum menerima laporan kecelakaan terkait masalah ini. Namun, perusahaan akan segera menyiapkan langkah-langkah perbaikan sesuai arahan MLIT.

Kasus skandal uji tabrak yang dilakukan Daihatsu turut menyeret nama Toyota sebagai perusahaan induk. Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak ketiga, ditemukan 174 kasus baru dalam 25 item pengujian serta menemukan kejanggalan pada 64 model dan tiga mesin.

Dalam uji tabrak tersebut, satu unit Gran Max berwarna putih melaju dengan kecepatan 50 km/jam dan menabrak dinding yang ditumpangi oleh boneka dummy. Hasilnya, ditemukan bahaya keselamatan pada kendaraan tersebut.

Baca Juga:  Antusiasme Tinggi, SMKN Rawajitu Timur Buka Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

Menurut pemerintah setempat, saat pengujian airbag, ditemukan bahwa perangkat ini diaktifkan berdasarkan pengatur waktu. Meskipun demikian, perlu dipastikan bahwa airbag dapat secara otomatis terdeteksi oleh sensor.

Selain Gran Max, dua model lainnya juga diuji tabrak oleh Kementerian, yaitu Toyota Town Ace dan Mazda Bongo.

Dengan demikian, MLIT menginstruksikan untuk menghentikan pengiriman kendaraan yang terdampak dan mencabut sertifikasi keselamatannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *