Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan umat Islam di Tanah Air untuk tidak membeli kurma yang berasal dari pertanian Israel dalam rangka menyambut bulan Ramadan tahun ini.
Fatwa haram terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel telah dikeluarkan oleh MUI, dan ini mencakup juga kurma.
Meskipun demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada kenyataannya, tidak ada kurma dari Israel yang masuk ke Indonesia.
Menurut data BPS, kurma impor yang beredar di dalam negeri sebagian besar berasal dari negara-negara seperti Tunisia dan Arab Saudi.
“Impor kurma terbesar berasal dari Tunisia, kemudian dari Mesir, dan dari Arab Saudi. Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel,” ungkap Plt Kepala BPS, Amalia Widyasanti, dalam sebuah konferensi pers pada Jumat (15/3/2024).
BPS mencatat bahwa hingga Februari 2024, impor kurma ke Indonesia mencapai 18,67 ribu ton.
Negara-negara asal impor tersebut antara lain Tunisia (29,66%), Mesir (28,35%), Iran (9,3%), Arab Saudi (8,61%), dan negara-negara lainnya (24,07%).
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada impor kurma dari Israel. Data BPS menunjukkan bahwa kurma terbesar kita diimpor dari Tunisia, diikuti oleh Mesir, Iran, dan Arab Saudi,” jelas Amalia.
Namun, untuk berjaga-jaga, berikut adalah daftar merek kurma Israel yang sebaiknya dihindari agar tidak salah membeli.
Beberapa di antaranya masih terlihat dijual di platform e-commerce:
- Star Dates
- Dates Medjoul
- Jordan River
- Bon Bon
- Carmel Agrexco
- Hadiklaim
- Shams
- Bomaja
- Desert Diamond
- Delilah
- Urban Platter
- Sincerely Nuts
- Edeka
- Anna & Sarah
- Galilee
- Ventura
- Nava Fresh
- Fancy Medjoul
- Food to Live
- Kalahari
- Karsten Farms
- Royal Treasure
- Tamara Barhi
- King of Dates
- La Palma
- Waitrose
- King Solomon
- Medjol Plus
Dengan memperhatikan daftar tersebut, diharapkan umat Muslim dapat lebih berhati-hati dalam memilih kurma untuk kebutuhan Ramadan tahun ini.