Media90 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan telah menggelar sebuah simulasi dan pelatihan Water Rescue yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) Bencana.
Kegiatan ini berlangsung di Pantai Kedu Warna, Kalianda, pada Rabu (15/5/2024), dengan pembukaan oleh Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Thamrin beserta Kepala Perangkat Daerah dan berbagai jajaran terkait lainnya.
Pelatihan ini diinisiasi karena Lampung Selatan adalah daerah yang rawan terhadap bencana alam dan memiliki pantai yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan, Ariswandi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memastikan bahwa Kabupaten Lampung Selatan memiliki tim reaksi cepat yang handal.
“Indikator Kinerja Utama (IKU) BPBD adalah ketika terjadi bencana, TRC harus dapat berada di lokasi dalam waktu kurang dari 24 jam,” ungkap Ariswandi.
Selain itu, Ariswandi menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk membentuk relawan Destana yang tersebar di seluruh Kabupaten Lampung Selatan.
“Destana memiliki pemahaman yang mendalam tentang situasi di lokasi bencana, sehingga mereka dapat dengan cepat bertindak sesuai kebutuhan,” kata Ariswandi.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menyatakan bahwa melalui kegiatan ini, TRC dapat menyosialisasikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat sekitar.
“Wilayah kita termasuk yang rawan bencana, oleh karena itu, ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk menghadapi tantangan saat bencana terjadi,” ujar Nanang.
Nanang juga menekankan bahwa bencana tidak hanya terbatas pada bencana alam, tetapi juga dapat mencakup ketidaksempurnaan tata ruang kota.
“Ketika tata kota tidak teratur, itu juga merupakan bencana. Rumput yang tinggi dan semak yang tidak terurus juga merupakan bencana bagi mata kita,” papar Nanang.
Dalam penutupannya, Nanang berharap agar semua pihak dapat bekerja sama dalam menjaga dan merapikan Kota Kalianda.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari bencana alam, seperti banjir, yang sering melanda daerah tersebut.