Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengajak kalangan media massa di Lampung untuk bersama-sama mengawal proses dan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan damai dan kondusif.
Menurut Kapolda, situasi Pemilu 2024 sangat berbeda dengan Pemilu 2019, dan kesiapan sejak dini menjadi kunci menghindari potensi kekacauan.
“Jika tak disiapkan sejak dini, bisa berpotensi chaos. Masyarakat perlu tahu apa yang kami lakukan untuk pengamanan Pemilu. Hubungan antara media dan polisi hendaknya atas kekeluargaan sehingga dialog lebih cair, terutama dalam menghadapi Pemilu 2024 ini,” kata Irjen Helmy Santika di Siger Lounge Mapolda Lampung.
Kapolda menekankan bahwa Polri tidak bisa lepas dari peran pers dalam menyampaikan informasi tentang apa yang sudah dan sedang dikerjakan.
“Polri butuh masyarakat tahu apa yang kami kerjakan, apakah sudah atau belum sesuai keinginan masyarakat,” ujar Kapolda.
Dia menyadari bahwa perkembangan informasi saat ini sangat cepat, dan masyarakat menuntut kecepatan dalam berbagai layanan dan penegakan hukum.
Kapolda Helmy Santika menegaskan bahwa Polri berperan aktif dalam berbagai persoalan masyarakat.
“Saat ini, masyarakat menuntut Polri untuk cepat dalam berbagai layanan dan penegakan hukum. Polri ikut andil dalam berbagai persoalan masyarakat,” kata Kapolda.
Kapolda menyoroti juga perkembangan media sosial yang luar biasa dan cepat dalam memposting peristiwa. Ini, menurutnya, adalah bagian dari demokratisasi masyarakat.
Oleh karena itu, hubungan antara Polda Lampung dengan jurnalis harus menjadi relasi dua arah yang baik, terutama dalam menangkal berita palsu (hoaks).
“Hubungan ini harus dijaga dengan baik. Tetap terjaga baik antar individu maupun antara individu dengan satuan kerja. Kalau ada kesalahan sedikit, kita bisa duduk bersama untuk meluruskan. Silakan gunakan hak jawab dan koreksi,” ujar Kapolda.
Dalam silaturahmi tersebut, turut hadir Ketua KPU Lampung Erwan Bustami, Ketua Bawaslu Lampung Iskardo P. Panggar, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Asep Setiawan, serta 21 pemimpin redaksi media cetak, elektronik, dan media online.
Semua pihak diharapkan dapat menjalin kerjasama yang baik demi menjaga kedamaian dan keterbukaan dalam Pemilu 2024.