Media90 – Politisi Golkar, Jusuf Hamka, yang akrab disapa Babah Alun, angkat bicara mengenai pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Jusuf menegaskan bahwa keputusan Airlangga bukanlah hasil dari perebutan kekuasaan di antara para kader Golkar, melainkan adanya upaya pihak luar yang merebut kursi tersebut.
“Ini bukan soal perebutan di antara kader Golkar, tapi kursi Ketua Umum Golkar direbut dari Airlangga. Saya bisa katakan, itu direbut,” ujar Jusuf kepada wartawan pada Minggu (11/8/2024).
Meski demikian, Jusuf tidak merinci siapa sosok yang berupaya merebut kursi tersebut. Dia hanya menyebut bahwa sang perebut adalah pihak yang memiliki pengaruh besar dan kekuatan yang signifikan di luar partai.
“Iya, direbut oleh pihak luar. Situ harus tahu lah kalau direbut. Siapa sih yang bisa merebut, ya kan? Itu pasti yang powerfull, saya enggak berani ngomong siapa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jusuf mengisyaratkan bahwa perebutan ini mungkin terkait dengan desakan untuk mempercepat musyawarah nasional (munas) partai.
“Mungkin bisa dibilang untuk diminta munas dipercepat. Padahal kan munas sudah ada waktunya, ya kan? Kalau sekarang dipercepat, saya juga enggak tahu apa sebenarnya yang terjadi dibalik itu karena saya di Bandung,” tuturnya.
Setelah mencermati situasi ini, Babah Alun memutuskan untuk mengundurkan diri dari Partai Golkar pada Minggu (11/8/2024).
Keputusan ini diumumkan hanya sehari setelah Airlangga Hartarto menyatakan pengunduran dirinya dari posisi ketua umum.
Meski sudah menyatakan niat untuk mundur, Jusuf menjelaskan bahwa dia masih secara resmi tercatat sebagai kader Golkar hingga saat ini. Pengunduran dirinya akan disampaikan secara resmi pada Senin (12/8/2024).
“Betul, betul, betul. Besok saya akan resmi mencari Pak Sekjen untuk mengundurkan diri resmi,” ungkap Jusuf kepada wartawan.
Alasan utama Jusuf mengundurkan diri adalah ketidaknyamanan dengan situasi politik saat ini. “Tugas saya berat, jadi mau nggak mau pas kebenaran ada momentum. Saya melihat Pak Airlangga terzalimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi,” katanya.
Jusuf menegaskan bahwa tak ada perpecahan internal di Partai Golkar. Namun, ia melihat adanya pihak luar yang ingin menguasai partai.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto secara resmi menyatakan pengunduran dirinya dari Partai Golkar. Pengumuman ini disampaikan pada Sabtu (10/8/2024) malam.
Dalam pernyataannya, Airlangga menjelaskan bahwa pengunduran diri ini dilakukan demi memperlancar transisi pemerintahan dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.